KBRN, Banyuwangi : Sebanyak 12 diplomat muda dari negara-negara ASEAN, yang diantaranya dari Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Timor Leste, melakukan kunjungan ke Banyuwangi. Mereka merupakan peserta pelatihan Capacity Building bidang Diplomatik yang digelar Kementran Luar Negeri, dan Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang dikunjungi karena dinilai mampu mengoptimalkan TIK untuk pengembangan daerahnya.

Perwakilan Direktorat Kerjasama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Nety Rahmi, Senin (7/10/2019) mengatakan, pelatihan Capacity Building bidang Diplomatik yang digelar Kemenlu selama 10 hari, sejak 30 September – 9 Oktober 2019, dengan mengusung tema Diplomacy and Foreign Policy in the Era of Industrial Revolution 4.0.

“Peserta telah mengikuti in class selama 7 hari di Jakarta, dan out class nya kami pilih Banyuwangi dengan beberapa alasan,” kata Nety Rahmi. menurut Nety alasan dipilihnya Banyuwangi, karena Banyuwangi adalah satu daerah di Indonesia yang mulai memasuki revolusi industri 4.0, dan Pemerintahannya sudah menerapkan e-government, dimana pelayanan publiknya dijalankan dengan menggunakan TIK dan serba digital.

“Kami kenalkan kepada mereka, daerah di Indonesia yang tengah berkembang dengan menggunakan TIK. Sebuah daerah seperti gambaran dalam revolusi industri 4.0. Sehingga mereka bisa melihat langsung praktek penerapan revolusi industri 4.0 di pemerintahan,” ujar Nety.

Para diplomat junior tersebut, akan berada di Banyuwangi selama tiga hari, mulai dari 6-8 Oktober, dan mereka mengunjungi pusat-pusat pelayanan publik, seperti Lounge Pelayanan Publik, Mall Pelayanan Publik, dan Pendopo Kabupaten.

Salah satu peserta diklat, Long Vathana dari Kamboja mengaku terkesan dengan cara Banyuwangi memanfaatkan IT untuk percepatan pelayanan publik. “Kami bisa mengakses data-data yang dibutuhkan. Monitoring pembangunan desa juga bisa dipantau di sini. Ini yang mengesankan bagi kami,” kata Long, Senin (7/10/2019).   Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa kehadiran diplomat junior dari berbagai negara ASEAN ini dimanfaatkan untuk sharing pengembangan daerah dari negara ASEAN lainnya.