REPUBLIKA.CO.ID SUMENEP -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi membuka acara Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) ke-5 di Keraton Sumenep, Madura, Ahad (28/10). Dalam acara ini, Jokowi mengingatkan agar kemajuan bangsa juga harus seiring dengan upaya untuk menjaga kearifan lokal nusantara.

"Jangan sampai Indonesia maju dalam teknologi tapi mundur dalam kebudayaan, peradaban. Jangan sampai ini terjadi. Kemajuan Indonesia harus tetap mengakar kuat pada kearifan lokal Nusantara," ujar Jokowi di Keraton Sumenep, Madura.

Presiden mengajak para raja dan sultan keraton se-Nusantara untuk terus menjaga dan merawat persatuan, persaudaraan, serta kerukunan antarmasyarakat. Sebab, ketiga hal tersebut merupakan aset terbesar bangsa.

Kehadiran para raja dan sultan keraton se-nusantara dalam acara ini, lanjut dia, menunjukan keberagamaan budaya, adat, tradisi, suku, dan agama di Indonesia. "Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada Indonesia. Beda suku, agama, adat, tradisi," kata Presiden.

Perbedaan ini dinilainya merupakan sebuah potensi dan kekuatan bangsa. Presiden mengingatkan agar masyarakat tak terus menerus terjebak dalam situasi saling membenci, menyebarkan fitnah dan kabar bohong.

Hal itu tak sesuai dengan nilai yang diajarkan oleh para leluhur dan sikap yang ditunjukan oleh para raja dan sultan. "Mari kita bangun dan wariskan peradaban Indonesia yang besar, peradaban Indonesia yang mulia, peradaban Indonesia yang terhormat dan bermartabat," tegas Jokowi.