Yangon, Myanmar - Kedutan Besar Negara-Negara Anggota ASEAN menyelenggarakan ASEAN Week tanggal 12-18 Agustus 2019 di Junction City, Yangon. Bertemakan "Colorful Threads, Diverse Patterns, One ASEAN", kegiatan yang dibuka tanggal 12 Agustus 2019 tersebut memamerkan busana tradisional dan/atau nasional dari kesepuluh negara ASEAN. 

KBRI Yangon menampilkan pakaian pasangan pengantin dari Bali dan Duta Besar RI untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri memaparkan alasannya.  Pakaian tersebut didominasi warna emas sehingga menarik perhatian pengunjung, terutama masyarakat Myanmar yang sangat menyukai warna keemasan. Myanmar pun dikenal dengan sebutan The Land of Gold. Di masa lalu, pakaian pengantin tersebut hanya dikenakan bangsawan Bali, tetapi kini umum dikenakan oleh pasangan mempelai Bali.

Pakaian tradisional Bali memiliki nilai filosofis yang berasal dari ajaran Sang Hyang Widhi, yang dipercaya pemeluk agama Hindu di Bali memberikan sukacita dan kedamaian. Selain menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta, pakaian tradisional Bali juga merupakan bentuk penghormatan dari tuan rumah kepada para tamu, mengingat mereka akan merasa terhormat jika tuan rumah menyambut mereka dengan berpakaian rapi dan indah.

Menteri Kerjasama Internasional Republik Uni Myanmar, U Kyaw Tin hadir selaku tamu kehormatan. Dalam sambutannya, U Kyaw Tin menekankan bahwa beragamnya kekayaan dan kebudayaan yang dimiliki ASEAN merupakan aset yang sangat berharga. Di balik beragam perbedaan tersebut, ASEAN merupakan satu kesatuan, yang selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakatnya. Hal senada juga ditekankan oleh Duta Besar Brunei Darussalam untuk Myanmar, Dato Paduka Hj Abdu'r Rahmani Dato Paduka Hj Basir, yang mewakil para Duta Besar negara-negara Anggota ASEAN untuk Myanmar. (Sumber: KBRI Yangon)​