Bangkok, Thailand - Menteri Luar Negeri  RI, Retno L.P. Marsudi mendorong optimalisasi penggunaan gedung baru Sekretariat ASEAN. “Negara anggota ASEAN harus memanfaatkan secara optimal gedung baru Sekretariat ASEAN dengan mendorong semakin banyak pertemuan-pertemuan ASEAN diselenggarakan di Sekretariat ASEAN”, ujar Menlu RI pada pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-24, Sabtu (2/11/19).

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI juga menyampaikan dua hal lain yang perlu mendapat perhatian ASEAN. Pertama, mengajak negara anggota ASEAN mendukung aplikasi Timor Leste menjadi negara Anggota ASEAN. “Indonesia mendorong agar negara anggota ASEAN dapat terus menjalin kerja sama dengan Timor Leste untuk merangkul Timor Leste ke dalam keluarga besar ASEAN” ungkap Retno Marsudi.
 
Kedua, Menlu RI juga meminta ASEAN menyatukan suara dalam mendorong negara-negara mitra untuk mempercepat finalisasi negosiasi perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Saat ini mayoritas substansi teks berhasil diselesaikan dalam perundingan RCEP dan diharapkan dapat ditandatangani pada tahun 2020.
 
Pertemuan juga membahas persiapan peluncuran Initial Rolling Priority Pipeline MPAC 2025. Program pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas di ASEAN yang bernilai 260 miliar dollar AS ini akan secara resmi diluncurkan oleh para Pemimpin ASEAN pada KTT kali ini.
 
Indonesia sendiri memiliki 3 (tiga) proyek yang akan diluncurkan pada pertemuan ini: perluasan Bandara Hang Nadim di Batam, Pelabuhan Kijing di Pontianak dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Medan.
 
Pertemuan dilanjutkan dengan penandatangan aksesi Jerman dan Bahrain kepada Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation), prinsip-prinsip perdamaian dan keamanan yang menjadi pedoman ASEAN dalam menjalin hubungan dengan mitranya.
 
“Bagi ASEAN, aksesi Jerman dan Bahrain pada TAC ini semakin memperkuat dukungan terhadap upaya mempromosikan perdamaian, persahabatan dan peningkatan kerja sama di kawasan” ungkap Retno Marsudi. Pertemuan ACC yang dihadiri oleh seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN diselenggarakan setiap tahun menjelang rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan KTT Terkait lainnya.

Kementerian Luar Negeri