(Jatinangor/10/12/2018): Menjadi seorang diplomat tentunya tidak mudah, perlu kerja keras didalamnya, kemajuan teknologi semakin pesat, Industry 4.0  membuat kompetisi semakin ketat, apakah diplomat akan masih eksis kedepannya?. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Prodi Hubungan Internasional FISIP Unpad, Dadan Suryadipura, S.IP., M.I. Pol, yang mewakili Rektor Universitas Padjajaran ketika membuka acara Seminar Diplomatic Day: Meniti Karir di Kementerian Luar Negeri dan Menjadi Diplomat Handal di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Senin (10/12).

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN dan Sekretariat Nasional ASEAN – Indonesia yang bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan dihadiri oleh 150 Mahasiswa Unpad. Lebih lanjut Dadan Suryadipura  menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab keinginan mahasiwa mengetahui lebih jauh mengenai karir menjadi seorang diplomat.

Pada kesempatan ini, Direktur Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Chandra W. Yudha, menjelaskan mengenai Diplomatic Ethics dan Isu – Isu Politik Keamanan di ASEAN. Perkembangan diplomasi dari waktu ke waktu dan 5 fungsi utama seorang diplomat (Representating, Promotion, Negotiation, Protecting, Reporting) juga dipaparkan. Latar belakang utama sejarah ASEAN, serta kewajiban Indonesia untuk menjaga perdamaian keamanan, dan stabilitas di Laut China Selatan hingga Indo-Pacific Cooperation yang merupakan hal penting yang mana Indonesia menjadi penggagas dari platform kebijakan/kerja sama  di Indo pasfik.

Pemaparan teknis terkait proses seleksi masuk Kementerian Luar Negeri disampaikan oleh Ita Anggraeni, Kepala Bagian Administrasi Jabatan, Pangkat, dan Gelar Biro SDM Kemlu. Para mahasiswa diberikan pemahaman mengenai sejarah singkat latar belakang Kemlu dan cara serta  tips untuk menjadi seorang diplomat handal. Tahapan rekrutmen, kiat menjawab essay hingga pesan kepada generasi muda yang akan menjadi calon diplomat nantinya untuk lebih aktif mengetahui perkembangan dunia internasional, tangguh, memperjuangkan kepentingan Indonesia dan santun dalam berkomunikasi.

Kegiatan ini juga diisi dengan Diplomatic Clinic melalui website sli.do peserta seminar dapat memasukan pertanyaan melalui website tersebut, pertanyaan akan langsung dapat ditujukan kepada para narasumber.

Tangguh, bermental tidak mudah menyerah, kompeten dan berintegritas merupakan kiat utama bagi seorang diplomat untuk menjadi diplomat handal. Diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan segala bentuk  perkembangan dunia internasional dan kemajuan teknologi (Industry 4.0), dan kemampuan bahasa untuk mempersiapkan diri sebagai calon penerus diplomat masa depan, tentunya dunia masih dan akan terus membutuhkan seorang diplomat handal. (sumber Ditjen Kerja Sama ASEAN)