D.I. Yogyakarta ‒ Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kemnaker menyelenggarakan Workshop bertajuk “Penguatan Jejaring Kerja Sama antara Kemnaker dengan Pusat Studi ASEAN (PSA) dalam Rangka Meningkatkan Peran Indonesia di ASEAN”, khususnya di bidang Ketenagakerjaan di Hotel Grand Keisha D.I. Yogyakarta, pada 9-10 April 2019.  

Kemnaker mengajak wakil-wakil dari Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Gajah Mada, PSA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), PSA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), PSA Universitas Internasional Batam (UIB), PSA Universitas Jember (Unjem), satuan kerja Kemnaker, serta mengundang Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN (KSBA) dalam mengawal Workshop tersebut.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta mewakili Sekretaris Jenderal Kemnaker. Workshop tersebut dibagi menjadi 2 sesi, pada sesi pertama (9/04/2019), Direktur KSBA, Riaz J. P. Saehu memaparkan mengenai bagaimana PSA dapat berperan untuk menjaga relevansi ASEAN melalui kerja sama dengan Kemnaker berdasarkan prinsip kolaboratif, terstruktur, dan saling melengkapi untuk menyusun kajian-kajian isu PMI yang bersifat tailor-made dan praktis. Beliau juga menambahkan bahwa potensi kerja sama PSA dengan Kemnaker bersama Dit.

KSBA dapat mencakup (i) penyusunan modul Kuliah Kerja Nyata yang menitikberatkan pada aspek safe migration; (ii) pelaksanaan atau implementasi dari Plan of Action to Implement the ASEAN Consensus on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers; dan pelaksanaan kajian dalam berbagai isu utama mengenai PMI.

Di sesi kedua (10/04/2019) Workshop dilakukan dengan metode diskusi panel, dimana peserta workshop dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yang membahas dua tema berbeda, tetapi keduanya linear dengan potensi kerja sama antara PSA dengan Kemnaker. Kelompok pertama membahas mengenai kerja sama penelitian terkait isu ketenagakerjaan di ASEAN dalam bentuk joint-research atau analisis kebijakan antara Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kemnaker yang didasari oleh Memorandum of Understanding (MoU). Sedangkan, kelompok kedua membahas mengenai rancangan KKN tematik yang diusulkan oleh UMM untuk menyelesaikan isu PMI dengan lokus utama di Malang, Jawa Timur.

Rancangan program KKN tersebut diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan PMI di Malang dengan melaksanakan program Desa Migran Produktif (Desmigratif), Gerakan Sadar Informasi (Gesari), dan Klinik Keluarga Migran (KKM). (Sumber: Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN).