Sedikitnya 2.510 titik panas terpantau tersebar di seluruh wilayah ASEAN. Seluruh titik panas tersebut terpantau oleh citra Satelit Terra Aqua MODIS, SNPP, NOAA20 dan Satelit Himawari-8 selama kurun 4 – 7 September 2019.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Drs. R. Mulyono R. Prabowo M.Sc menerangkan, jumlah titik panas di ASEAN dalam 4 hari terakhir (4-7 September 2019) cukup fluktuatif dengan kecenderungan semakin bertambah.

“Pada 4 September 2019 lalu, BMKG memantau terdapat 727 titik panas di seluruh ASEAN, kemudian pada 5 September 2019 jumlah titik panas turun menjadi 516 titik. Tanggal 6 September 2019 titik panas kembali mulai meningkat menjadi 619 titik, kemudian 7 September  2019 menjadi 648 titik,” terang Mulyono di Jakarta, Minggu (8/9).

Seluruh titik panas tersebut, menurut Deputi Bidang Metereologi BMKG itu, tersebar di beberapa wilayah negara ASEAN di antaranya Indonesia (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan), Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, Timor Leste dan Thailand.

Berdasarkan pantauan Satelit Himawari-8, lanjut Mulyono, sebaran asap di wilayah Indonesia terjadi di Provinsi Riau, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk pantauan asap lintas batas (transboundary haze) tidak terdeteksi sebaran asap dari Wilayah Sumatera ke Semenanjung Malaysia.

“Tidak seperti yang diberitakan oleh beberapa media asing  sebelumnya, berdasarkan pantauan dan analisa data satelit,  tidak ada sebaran asap yang terdeteksi di Sumatera yang melintas ke Semenanjung Malaysia,” sambung Mulyono.

Selengkapnya: Sekretariat Kabinet RI