PR BEKASI - Kasus WannaCry yang pernah menimpa negara-negara di dunia melumpuhkan banyak pihak, mulai dari pemilik usaha, pemerintah, individu, hingga rumah sakit. Melalui Ransomware, pelaku menginfeksi komputer korban dan melakukan enkripsi untuk mengacak data komputer korban dengan kode yang hanya diketahui oleh pelaku.

Kemudian korban tidak bisa mengakses komputer atau data miliknya hingga diharuskan melakukan transfer sejumlah uang atau tebusan, guna bisa akses kembali perangkat milik mereka. Penyerangan yang terjadi secara global itu menimbulkan sejumlah kerugian dan kepanikan.

Walaupun kejadian itu telah lama terjadi, namun sebetulnya jika merujuk data Kaspersky, serangan dengan ransomware tetap terus ada. Bahkan jika merujuk data terbaru Kaspersky, diketahui Indonesia menjadi target serangan terbesar nomor dua di Asia Tenggara.