Jakarta, Beritasatu.com - Era digitalisasi tidak bisa dipungkiri akan menciptakan banyak aplikasi-aplikasi baru dalam dunia pertanian. Di mana, para petani bisa melakukan hal-hal produktif untuk kelangsungan pertanian yang ada, termasuk melakukan transaksi penjualan hasil pertanian secara langsung kepada pembeli melalui aplikasi.

Wakil Ketua Komite Kehutanan Kadin Indonesia, Imron Zuhri menyebutkan, ada 1.600 perusahaan agribisnis di dunia. Di mana, Indonesia menurut data Grow Asia's Startup memiliki jumlah paling banyak diantara negara ASEAN lainnya. Banyak startup agribisnis yang bergerak di bidang farmer advisory, mekanisasi, visibility, digital marketplace, hingga peer to peer lending.

"Yang juga menarik, investasi di sisi agribisnis teknologi kita adalah yang paling besar, di atas negara lainnya," katanya dalam Literasi Keuangan dengan tema Transformasi Digital di Sektor Agribisnis, yang digelar secara virtual, Kamis (17/9).