Jakarta (ANTARA News) – Duta Besar Rusia untuk ASEAN, Alexander Ivanov, mengatakan, penyelesaian Laut China Selatan harus bebas intervensi dari pihak ketiga. “Intervensi dari pihak ketiga akan memicu eskalasi konflik di Laut China Selatan. Intervensi dari pihak ketiga juga akan menghambat terciptanya perdamaian pada pihak yang terlibat sengketa,” ujar Ivanov, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat.

Laut China Selatan merupakan wilayah strategis yang berbatasan dengan Brunei Darusslaam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China. Di beberapa bagian terjadi tumpang tindih yuridiksi antara negara pengklaim (Brunei Darussalam, Filipuna, Malaysua, Singapura, Vietnam, dan China) yang menjadikan potensi konflik di wilayah ini cukup tinggi.

“Sebagai mitra strategis ASEAN dan China, Rusia tidak akan ikut campur dalam penyelesaian sengketa Laut China Selatan,” kata dia. Ia bilang, “Rusia secara langsung tidak terlibat dengan sengketa  laut China Selatan. Rusia memuji perkembangan diskusi pada pertemuan KTT ASEAN di Singapura pada November lalu. Dalam pertemuan tersebut, ASEAN dan China bersepakat tentang teks negosiasi tunggal untuk kode etik (Code of Conduct) laut China Selatan.”