Bangkok (ANTARA) - Thailand prihatin atas kekerasan yang terjadi di banyak wilayah Myanmat dan menurut implementasi langkah - langkah yang telah disepakati oleh para pemimpin Perhimpunan Bangsa - Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membantu mengakhiri kekacauan yang dipicu kudeta militer pada 1 Februari lalu.

“Kami telah mengikuti perkembangan di Myanmar dengan sangat prihatin, terutama insiden kekerasan di banyak bagian negara itu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Dia mengulangi seruan kepada Myanmat untuk mengakhiri kekerasa, membebaskan semua tahanan, serta “implementasi konkret dari Konsensus Lima Poin” yang telah disepakati oleh ASEAN sesegera mungkin.