TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas manajemen bencana di Bangladesh telah bergerak untuk mengungsikan pengungsi Rohingya yang bertahan di Teluk Bengal. Hal itu menyusul makin dekatnya Topan Amphan yang diprediksi akan menjadi topan terbesar yang pernah dihadapi Bangladesh.

"Mereka telah dipindahkan ke pusat kamp pengungsian," ujar Bimal Chakma, pejabat senior dari Refugee Relief dan Repatriation Center, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 20 Mei 2020.

Dikutip dari Reuters, para pengungsi yang jumlahnya 306 orang tersebut dipindahkan ke Cox's Bazar. Cox's Bazar sendiri adalah salah satu kamp pengungsian terbesar untuk Rohingya.

Berdasarkan prediksi badan meterologi dan geofisika setempat, Cox's Bazar tidak akan dilewati oleh Topan Amphan. Meski begitu, mereka memprediksi Cox's Bazar akan tetap merasakan dampaknya mengingat derajat bahaya Topan Amphan telah dinaikkan dari 6 ke 9.

Salah satu skenario terburuk yang mungkin terjadi di Cox's Bazar, menurut otoritas setempat, adalah tanah longsor. Hal itu dikarenakan Cox's Bazar berdiri di dekat kawasan perbuktian. Oleh karenanya, semua pengungsi Rohingya diminta untuk bertahan di dalam rumah.

Selengkapnya Tempo