TEMPO.CO, - Ketua dan sekretaris jenderal ASEAN dilaporkan berencana berkunjung ke Myanmar pekan ini, menurut empat sumber Reuters.

Ketua ASEAN Erywan Yusof dan Sekjen Lim Jock Hoi, menurut sumber Reuters, dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin junta dan pemangku kepentingan lainnya. "Sumber memperingatkan bahwa perjalanan dapat ditunda atau batal oleh hambatan logistik dan diplomatik menit terakhir," tulis laporan Reuters, Selasa, 1 Juni 2021.

Namun belum ada kejelasan apakah dua petinggi ASEAN itu bakal bertemu dengan lawan junta. Juru bicara ASEAN dan Pemerintah Persatuan Nasional yang menjadi oposisi junta tidak menanggapi permintaan komentar. Misi Brunei di ASEAN juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Rencana kunjungan ini muncul lebih dari lima pekan setelah para pemimpin ASEAN merumuskan lima konsensus dalam pertemuan di Jakarta. Lima butir konsensus itu adalah mengakhiri kekerasan; mendorong dialog; memberikan bantuan; menunjuk utusan khusus; dan mengirim delegasi untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Namun, hingga kini ASEAN belum menunjuk utusan khusus tersebut. Anggota ASEAN masih berdebat soal siapa, apa perintahnya, dan berapa lama jabatan utusan khusus untuk Myanmar itu.

Militer telah menahan pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan memenjarakan lawan politiknya pada 2 Januari lalu. Mereka juga memberikan tindakan keras yang mematikan terhadap para pengunjuk rasa. Kudeta ini mengakibatkan krisis pengungsi yang meningkat dan runtuhnya ekonomi negara itu.

Selengkapnya Tempo