JAKARTA, KOMPAS.com - Para menteri luar negeri dari anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berada di bawah tekanan agar segera menunjuk seorang utusan khusus untuk Myanmar minggu ini, setelah negosiasi berbulan-bulan gagal mencapai konsensus terkait kandidatnya.

Enam bulan setelah militer menggulingkan pemerintah Myanmar yang terpilih secara demokratis, para menteri luar negeri ASEAN bertemu Senin (2/8/2021).

Para diplomat mengatakan mereka berniat memutuskan utusan khusus yang ditugaskan untuk mengakhiri kekerasan dan mempromosikan dialog antara junta dan lawan-lawannya.

PBB, China dan Amerika Serikat, termasuk sebagai pihak yang menilai blok Asia Tenggara, yang 10 anggotanya termasuk Myanmar, sebagai yang terbaik untuk memimpin upaya diplomatik memulihkan stabilitas di Myanmar.

Selengkapnya Kompas.com