Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro mengatakan sebagian ventilator karya anak bangsa saat ini masih uji ketahanan sebagai tahap akhir sebelum digunakan untuk penanganan COVID-19.

"(Saat ini, red.) di BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) Kemenkes, sebagian masih melakukan uji 'endurance' (ketahanan)," katanya dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Minggu.

Setelah melalui uji ketahanan, kata dia, ventilator tersebut selanjutnya akan diuji secara klinis dengan perkiraan memakan waktu selama sepekan.

"Sehingga diharapkan pertengahan Mei ini kita sudah bisa melihat ventilator produksi Indonesia yang diproduksi oleh mitra industri," katanya.

Untuk memproduksi ventilator tersebut, Kemenristek bekerja sama dengan beberapa BUMN dan pihak swasta.

Sebanyak empat prototipe ventilator yang saat ini sudah melalui proses pengujian BPFK dan sedang diuji secara klinis adalah prototipe yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta dari salah satu perusahaan swasta, PT. Dharma.

Selengkapnya Antara News