TEMPO.CO, Jakarta - Delapan atlet paracyling mulai berkumpul di depan Hotel Sahid Jaya, Solo pukul 06.00 WIB. Mereka adalah atlet difabel yang bakal berlaga di ASEAN Para Games 2020 Filipina pada 14-25 Januari 2020.

Pelatih tim paracycling Indonesia, Fadhilah Umar, menyatakan agenda latihan hari ini sudah masuk tahap pemulihan. "Latihan enjoy saja. Paling tidak 30 kilometer, rutenya ke Boyolali dan kembali ke hotel lagi," kata Fadhilah di Solo, Kamis, 18 Desember 2019.

Fadhilah menyatakan tim paracycling Indonesia ditargetkan membawa pulang satu medali emas. Menurut dia, target itu sudah sesuai dengan arahan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia. "Kami diberi jatah untuk satu emas, empat perak, empat perunggu," sebut dia.

Nantinya, Indonesia tampil di tiga kategori, yaitu Individual Team Trial (ITT) dengan jarak sekitar 10 kilometer, Team Trial berjarak 30 km (1 km/lap), dan Road Race jarak pendek 60 km. Untuk medali emas, Fadhilah menyebut, peluang terbesar ada pada kategori ITT. 

Ia mengatakan atlet Fadli menjadi andalan Indonesia di nomor tersebut. "Kami targetkan Fadli di ITT itu memang nomor andalannya. Dia menjadi pemegang catatan terbaik di Asia. Makanya kami targetkan emas ke sektor itu," sebut Fadilah. Tim paracycling terdiri dari 10 atlet. Klasifikasi lomba yang diikuti, yakni C2-C5. Tiga pembalap tampil di kategori C2, satu atlet di C3. Lalu untuk C4 terdiri dari tiga pembalap, begitu juga dengan C5. 

Ihwal pesaing, Fadhilah menilai, Malaysia berada di urutan teratas yang bakal menjadi penantang utama Indonesia. Setelah itu baru tuan rumah, Filipina. "Malaysia karena dia yang lebih dulu membina," kata dia.