Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia menyatakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus memainkan peran yang lebih proaktif dalam memulihkan situasi di Myanmar, di mana telah terjadi unjuk rasa selama berminggu-minggu sejak militer melancarkan kudeta sebulan lalu.

"Semua pihak harus menahan diri sepenuhnya dari penggunaan kekerasan," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein dalam sebuah pernyataan, Senin.

Hussein menambahkan bahwa Malaysia mendukung penyelenggaraan pertemuan informal para menteri ASEAN, yang rencananya akan dilakukan secara virtual pada Selasa (2/3), untuk membahas situasi di Myanmar.

Seruan yang sama juga disampaikan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan yang meminta otoritas militer Myanmar untuk menghentikan penggunaan kekuatan yang bisa membuat orang terbunuh "serta segera mengambil langkah-langkah untuk menurunkan ketegangan guna mencegah terjadinya lagi pertumpahan darah, kekerasan, dan kematian."

Selengkapnya Antara News