Jakarta, CNBC Indonesia - Apabila mendengar kata Laut China Selatan (LCS) publik seringkali heboh. Wilayah perairan laut seluas 3,7 juta kilometer persegi itu selalu menjadi sorotan publik serta topik perbincangan hangat di berbagai kalangan. Mulai dari obrolan bapak-bapak di warung kopi hingga analisa pengamat geopolitik dan hubungan internasional yang sering mondar-mandir di media. 

Apa yang mereka perbincangkan topiknya sama yaitu konflik teritorial yang melibatkan berbagai negara seperti China, Amerika Serikat dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia hingga Filipina.

Awal mula perseteruan terjadi karena klaim sepihak China atas teritori tersebut. Menurut klaim Negeri Panda, China menguasai lebih dari 90% wilayah LCS. Dasar acuannya adalah peta yang menggambarkan 9 garis putus-putus (nine dash line) di LCS yang diyakini China telah menjadi wilayahnya sejak lama.