Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi (KPPK) menyambut baik gagasan Perdana Menteri, Muhyiddin Yassin saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta semalam untuk terus mengukuhkan kerja sama Malaysia dan Indonesia menentang diskriminasi atas minyak sawit oleh negara-negara Uni Eropa (EU) dan beberapa negara lain.

"Perdana Menteri dalam sidang media bersama Presiden Indonesia telah menyampaikan kebimbangan kedua negara terhadap kampanye anti minyak sawit. Kampanye tersebut tidak berdasar dan tidak menggambarkan industri minyak sawit yang sebenarnya serta kelestarian alam sekitar yang tetap dipelihara," ujar Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, Mohd. Khairuddin Aman Razali di Putrajaya, Sabtu.

Dia mengatakan kampanye tersebut tidak berdasar dengan prinsip praktik perdagangan bebas yang digariskan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Sehubungan hal itu, Perdana Menteri juga telah mengatakan bahwa Malaysia telah menyampaikan tindakan undang-undang atas Uni Eropa melalui WTO pada 15 Januari 2021. Tindakan sama juga telah diambil oleh Indonesia atas Uni Eropa pada Desember 2019," katanya.

Selengkapnya Antara News