Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diharapkan menjalin relasi dan kerja sama yang menyasar pada isu iklim, khususnya penggunaan energi bersih, dengan China --sebagai salah satu mitra terbesar dan terpenting di kawasan.

Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI periode 2011-2014, dalam seminar virtual ASEAN-China yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Senin, menyebutkan bahwa China mempunyai rangkaian upaya yang baik terkait penyelamatan bumi.

"Saya yakin bahwa cara China memperjuangkan narasi iklim mereka untuk tujuan perjanjian iklim dan juga upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil [...] akan mempunyai dampak positif bagi Asia Tenggara," kata Gita.

"Sementara, sejumlah negara ASEAN bahkan belum mulai memikirkan tentang bagaimana kita harus menghadapi perubahan iklim dengan cara yang bijaksana, sehingga China akan memberikan dampak positif dalam percakapan mengenai perubahan iklim di Asia Tenggara," ujar dia menambahkan.

Presiden China Xi Jinping, pada pidatonya pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, 22 September 2020, menyatakan negaranya berkomitmen pada emisi nol dengan memasang target tahun 2060.

Selengkapnya Antara News