Sepanjang 3 (tiga) tahun perjalanan diplomasi kesehatan, kerja sama bilateral, regional, dan multilateral Kementerian Kesehatan telah memiliki kemajuan yang progresif dan menjadi katalisator pembangunan kesehatan nasional. Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH, saat membuka Webinar “Diplomasi Kesehatan di Era New-Normal Global: Peluang dan Tantangan” yang diselenggarakan pada Senin, 29 Juni 2020.

Webinar bertujuan untuk mensosialisasikan capaian diplomasi kesehatan Indonesia dalam kurun waktu 2017-2020 dan di masa pandemi Covid-19 serta mendiskusikan arah baru diplomasi kesehatan di era new-normal paska pandemi. Webinar dihadiri oleh sekitar 1.000 orang peserta melalui aplikasi zoom, live Facebook dan Youtube Kementerian Kesehatan. Webinar juga merupakan bagian dari kegiatan pengakhiran tugas Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Acep Somantri, SIP, MBA, yang akan bertugas sebagai Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Republik Federal Jerman, dalam waktu dekat.  

Sekjen Oscar lebih lanjut menjelaskan bahwa pada kerja sama bilateral Kementerian Kesehatan berhasil meningkatkan secara signifikan jumlah Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Kesehatan dari 3 MoU pada tahun 2016 menjadi 22 MoU dengan negara sahabat. Sebagai tindak lanjut dari MoU, telah disusun Joint Action Plan (JAP), Plan of Action (PoA) dan dilaksanakannya Joint Working Group (JWG) serta berbagai program implementasi.

Dalam kerja sama regional, diplomasi kesehatan juga memiliki banyak capaian, khususnya dalam kepemimpinan Indonesia pada kerja sama kesehatan ASEAN, yaitu sebagai Ketua Cluster 1: Promosi Gaya Hidup Sehat 2016-2018 dan Ketua 4 project activities kerja sama ASEAN. Saat ini, Indonesia merupakan Ketua Kerja Sama Kesehatan ASEAN 2020-2022. Selain itu, Indonesia juga menjabat sebagai Ketua Forum BIMST (Brunei Darussalam, Indonesia Malaysia, Singapura, dan Thailand) serta Ketua Asia Pacific Regional Forum on Health and Environment (APRFHE) untuk 5 tahun ke depan.

Kepemimpinan dan peran aktif Indonesia pada forum multilateral, antara lain sebagai anggota Program Coordinating Board (PCB) UNAIDS 2017-2019, anggota Executive Board WHO 2018-2021 dan anggota Planning, Budget and Administration Committee WHO 2019-2020, anggota Steering Group Global Health Security Agenda (GHSA) 2016-2018 dan 2019-2024, Ketua Foreign Policy and Global Health (FPGH) 2020, Ketua Kerja Sama Medicines, Vaccines and Medical Technology Organisasi Kerjasama Islam (OKI) 2017-2019 dan 2020-2021, Centre of Excellent Vaccines and Bio-Technology Products OKI, serta tuan rumah Sekretariat GHSA.