JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, saat ini pemerintah terus menjajaki kerja sama perdagangan dengan sejumlah negara untuk meningkatkan ekspor. Hal itu disampaikan Kalla saat ditanya soal antisipasi yang disiapkan pemerintah agar neraca perdagangan tak lagi defisit.

"Antara lain ini, bagaimana kita masuk dalam pola perdagangan yang lebih baik, dengan negara-negara lainnya. Kemarin kan dengan empat negara Eropa sudah selesai. Ini kami lagi berunding menyelesaikan Australia dengan AS (Amerika Serikat)," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Kalla mengharapkan perundingan kerja sama perdagangan yang baru dengan negara-negara tersebut bisa menjadikan ekspor Indonesia lebih unggul daripada negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam. Kalla menambahkan, meskipun nilai ekspor turun dibandingkan dengan bulan Oktober, sedianya volume komoditas yang diekspor jumlahnya tetap.

Namun, nilai ekspor menurun karena terjadi penurunan harga komoditas yang diekspor. Ia menyebutkan sejumlah komoditas ekspor yang harganya turun ialah batu bara, karet, minyak sawit mentah (CPO), dan cokelat.

Kalla juga mengatakan, sedianya peluang Indonesia untuk mengekspor komoditas andalannya meningkat di tengah perang dagang antara AS dan China. Namun, tetap saja Indonesia harus secara intensif menjalin kerja sama perdagangan agar tak ada hambatan nantinya.