Jakarta (ANTARA) – Indonesia menekankan pentingnya pengembangan dan pengelolaan hasil hutan dalam forum virtual Pertemuan Ke-23 Grup Kerja ASEAN pada Pengelolaan Produk Kehutanan (23rd AWG-FPD).

“Indonesia menekankan pentingnya identifikasi riset Herbal Medicinal Plants (HMP) terkait pandemic COVID-19 dan harmonisasi standar untuk meningkatkan daya saing produk hasil hutan ASEAN dalam Plan of Action (POA) for ASEAN Cooperation in Forest Products Development,” kata Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (FORPRO) Dr Wening Sri Wulandari yang memimpin delegasi Indonesia, menurut keterangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta pada Rabu.

Dalam pertemuan tahunan yang diselenggarakan ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF) untuk membahas kebijakan utama, program dan isu di bidang pengelolaan hasil  hutan di wilayah ASEAN itu, delegasi Indonesia juga menyampaikan perkembangan dan masukan tentang pengembangan hasil hutan bukan kayu, termasuk penelitian dan pengembangan dan inisiatif konservasi Eurycoma longifolia (Pasak Bumi/Tongkat Ali).