Jakarta -Bursa saham di negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN) berdarah-darah lagi karena kekhawatiran penyebaran virus corona jenis COVID-19 yang begitu cepat dengan jumlah negara yang terinfeksi bertambah banyak. Pelaku pasar pesimitis karena dampak wabah akan ekonomi negara-negara ASEAN akan mengalami tekanan yang lebih dalam.

Bursa Asia mengikuti jejak Wall Street yang tertekan di tengah kekahwatiran investor terhadap meningkatnya penyebaran virus corona di Amerika Serikat. Di saat jumlah kasus infeksi baru di Tiongkok menurun, justru di negara-negara lain mengalami lonjakan.

"Apa yang awalnya dilihat sebagai kejutan China sentris, sekarang tentu menjadi perhatian global," kata ekonom senior Westpac, Elliot Clarke, seperti diberitakan dari Reuters, Jumat, 6 Maret 2020.

Pernyataan lembaga rating S&P yang menyebutkan bahwa ekonomi Asia dan Pasifik akan mengalami perlambatan, turut memicu kekhawatiran pasar. S&P menyebutka, pertumbuhan di Asia Pasifik akan melambat menjadi empat persen tahun ini, terendah sejak 2008 saat krisis keuangan global.