Suara.com - JAKARTA —Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terbukti menjadi penyangga ekonomi nasional saat pandemi Covid-19. Terbukti tahan banting saat menghadapi situasi sulit, krisis seperti sekarang. UMKM juga cepat melakukan perubahan untuk beradaptasi. Harapannya, UMKM dapat menjadi solusi untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran yang bermunculan akibat pandemi. Demikian dikemukakan Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki selaku pembicara kunci (keynote speech) peluncuran  “Go Digital ASEAN” yang diselenggarakan Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) yang didukung The Asia Foundation dan Google pada 27 Oktober 2020 secara online.

Teten Masduki  menegaskan kementeriannya berkomitmen untuk memberi jalan UMKM untuk berkembang baik di tingkat lokal, nasional, bahkan global —termasuk menembus pasar ASEAN. UMKM kita sudah cukup banyak yang memiliki literasi digital. Dengan Go Digital ASEAN ini,  UMKM diberi peran lebih besar. Pihaknya pun mendorong instansi pemerintah termasuk kementerian, lembaga, pemda, dan BUMN untuk belanja produk UMKM. “Harus dicarikan jalan untuk mengefektifkan belanja pemerintah agar berbelanja produk UMKM,” kata Teten Masduki.

“Data menunjukkan percepatan pertambahan UMKM kita yang terhubung secara digital. Harus diakui, banyak UMKM yang butuh pendampingan karena keterbatasan yang dimilikinya. Misalnya, kapasitas produksi yang  dan modal kerja yang terbatas akan berakibat UMKM tidak bisa memenuhi permintaan yang besar, sehingga  tidak bisa bertahan lama. Hal lain, kualitas produksi yang harus dijaga karena persaingan yang ketat di marketplace online, karena berhadapan dengan industri besar yang kuat. Saya lihat sudah ada UMKM yang menentukan market yang spesifik,  misalnya khusus perempuan, memasarkan hasil nelayan-nelayan kecil ,” urai Teten.