JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sepanjang 2019 rata-rata frekuensi harian di Bursa mencapai 469 ribu transaksi yang merupakan frekuensi tertinggi di kawasan Asia Tenggara. “Salah satu dari tiga agenda RUPS hari ini adalah Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2019,” kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam konferensi pers virtual usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (30/6).

Dia menyebutkan, untuk kawasan Asean, rata-rata frekuensi tertinggi ada di bursa saham Thailand yang mencapai 308 ribu transaksi per hari. “Dari segi Perusahaan Tercatat, pada 2019 BEI memfasilitasi 76 pencatatan efek baru yang terdiri dari 55 Perusahaan Tercatat atau merupakan angka tertinggi di Asean,” ujarnya.

Selanjutnya, pencatatan 14 Exchange Traded Fund (reksa dana bursa/ETF), dua Efek Beragun Aset (EBA), dua perusahaan penerbit obligasi baru, dua Dana Investasi Real Estat (DIRE) dan ada satu Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra). Sementara itu, hingga akhir 2019 jumlah investor di pasar modal mencapai 2,48 juta atau bertumbuh 53 persen (year-on-year).