Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral di seluruh Asia memulai tahun 2021 dengan mengubah tinjauan kebijakan dan tekanan politik untuk berbuat lebih banyak dalam mendukung perekonomian. Bank sentral Asia diharapkan untuk mempertahankan sikap pelonggaran, meskipun penurunan suku bunga lebih lanjut dapat bervariasi.

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda telah berjanji untuk merilis tinjauan kebijakan pada Maret mendatang. Dia menyiratkan tidak akan mundur dari pelonggaran moneter besar-besaran, melainkan untuk membuatnya lebih efektif dan berkelanjutan. Sementara itu, Reserve Bank of India sedang meninjau mekanisme penargetan inflasi, dengan beberapa pihak di pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi berusaha untuk memperluas rentang kisaran dari 2 persen hingga 6 persen saat ini.

Di Asia Tenggara, bank sentral Indonesia dan Filipina menghadapi tekanan untuk membantu mendanai defisit anggaran yang semakin melebar karena pemerintah memerangi wabah virus corona yang parah. Bankir sentral di Seoul dan Wellington didorong oleh anggota parlemen untuk bertindak masing-masing terkait pengangguran dan melonjaknya harga rumah.