TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia harus memikirkan dampak dari Masyarakat Ekonomi Asean. Ia berujar keikutsertaan dalam sistem ini mesti dilihat dampaknya apakah menguntungkan RI atau tidak.

"Kadang kita harus mulai berpikir, apakah MEA menguntungkan Indonesia atau tidak? Ini hanya sekadar wacana saja. Jangan dibilang Kepala BKPM mulai membuat wacana yang tidak masuk akal," ujar Bahlil dalam konferensi video, Rabu, 22 Juli 2020.

MEA adalah sebuah sistem integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi era perdagangan bebas antar negara. Seluruh negara anggota ASEAN sebelumnya telah menyepakati perjanjian ini.

Bahlil Lahadalia menceritakan mengenai Inggris yang memutuskan keluar dari Uni Eropa. Menurut dia, Inggris memutuskan hengkang dari perkumpulan negara di Benua Eropa itu lantaran dinilai tidak menguntungkan.

"Sekarang Inggris sudah keluar dari Uni Eropa. Sekarang sudah menetapkan Brexit, setelah dia mengkaji ternyata kesepakatan mereka Eropa dalam satu sistem, itu kemudian menurut Inggris tidak menguntungkan," ujar dia.

Selengkapnya Tempo