KBRN, Tarakan : Untuk membumikan masyarakat Association of South East Asia (ASEAN) di daerah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara), Direktorat Jenderal (Ditjen) Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, bekerjasama dengan Universitas Borneo Tarakan (UBT) membentuk pusat studi ASEAN (PSA).

Seketaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kementrian Luar Negeri RI, Ashariyadi mengatakan, rencananya pada Selasa (3/4/2018) akan dilakukan penandatangan naskah kesepahaman antara Kementerian Luar Negeri dengan UBT, terkait pembentukan PSA, yang seketariatnya berada di kampus kebanggaan warga Tarakan tersebut.

"Karena Kemenlu tidak memiliki kanwil kita ajak perguruan tinggi untuk menjadi mitra ASEAN,"kata Ashariyadi, saat menyambangi dan berdialog di RRI Tarakan, Senin (03/4/2018).

Ada pun tujuan dibentuknya PSA dengan bekerjasama UBT tidak lain untuk meningkatkan indentitas ASEAN di Indonesia, menambah wawasan masyarakat tentang ASEAN, serta manfaat yang ditimbulkan dari kerjasama negara-negara yang tergabung dalam ASEAN.

"Dengan adanya PSA di Tarakan, maka nantinya UBT bisa melakukan berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan ASEAN, seperti menyebar luaskan tentang ASEAN baik di Tarakan mau pun Kaltara, selain itu menyampaikan potensi yang bisa digarap, bahkan termasuk kendala dan tantangan yang ada di Tarakan mau pun daerah perbatasan Kaltara. Nantinya Kami akan minta hasil kajian yang dilakukan UBT untuk jadi bahan Pemerintah RI," ungkapnya.

UBT sendiri, seperti yang dibeberkan Ahariyadi, merupakan perguruan tinggi ke 55 yang menjadi PSA.

" Karena Kemenlu tidak memiliki kanwil didaerah, makq kita ajak Perguruan Tinggi untuk menjadi mitra ASEAN, nah mulai dari Aceh sampai Ambon sudah terbentuk semua, termasuk UBT salah satunya," tutupnya. (jf/HF)

Selengkapnya RRI