tirto.id - Pada Rabu (5/8/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020. Seperti yang sudah diperkirakan banyak pihak, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen (year on year).

Kontraksi tersebut lebih dalam jika dibandingkan prediksi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya. Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan mengalami kontraksi dengan kisaran minus 3,5-5,1 persen.

"Kami ekspektasikan kuartal II itu kontraksinya saya sampaikan di sini. Minus 3,5-5,1 persen. Titik poin 4,3 persen. Sudah lebih dalam kami sampaikan di minus 3,8 persen," ucap Sri Mulyani kepada wartawan di DPR RI, Rabu (15/7/2020). Angka negatif pada kuartal ini menambah catatan buruk pertumbuhan ekonomi pada 2020. Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 2,97 persen. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 5 persen.