Jakarta (ANTARA) -
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) terus melakukan transformasi perdagangan digital di regional ASEAN untuk meningkatkan efisiensi baik dari segi biaya pemrosesan dan waktu transaksi perdagangan

"Serta konektivitas seluruh proses, yang akan didigitasi secara holistik dan integral dari proses bisnis," ujar Anggota Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-Business Advisory Council/BAC) Thailand, Kobsak Duangdee, dalam diskusi konektivitas perdagangan secara digital, Jakarta, Senin.

Kobsak Duangdee mengatakan tranformasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan manfaat digitalisasi yang sudah ada sebelumnya dengan mempromosikan platform.

"Proses Digital telah digunakan di berbagai bagian perdagangan dan fasilitasi perdagangan termasuk rantai pasokan dan transaksi perdagangan internasional," ujara dia.

Namun ekosistem dengan Pengendalian Internal Proses Bisnis (End To End Process) masih belum terdigitalisasi.

Biasanya Perdagangan Internasional melibatkan hingga: setidaknya 25 pihak; 30-40 dokumen perdagangan dihasilkan; 60-70 persen informasi dimasukkan ulang secara manual setidaknya sekali, ujar Duangdee.

Selengkapnya Antara News