Jakarta: Tidak mengundang perwakilan politik Myanmar dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN bukan hukuman untuk negara itu. Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengungkapkan keputusan tersebut diambil untuk menjaga integritas dan kredibilitas pemimpin sembilan negara ASEAN lainnya.
 
"Ini bukan hukuman, tapi langkah menjaga integritas dan kredibilitas pemimpin sembilan negara anggota ASEAN, yang sudah melalui proses panjang untuk mencapai konsensus lima poin," kata Saifuddin dalam bincang-bincang bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Rabu, 20 Oktober 2021.
 
Saifuddin mengatakan keputusan tersebut diambil untuk keadilan bagi utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, Erywan Yusof. Menurut Saifuddin, Erywan sudah melakukan berbagai upaya untuk menjalankan mandat ASEAN.