Liputan6.com, Jakarta - Badan bantuan humaniter ASEAN, AHA Centre, menyatakan bahwa penanganan dampak bencana tsunami Selat Sunda yang menewaskan 429 orang dan lebih dari 5.000 warga mengungsi, masih dalam kapasitas nasional pemerintah Indonesia.

"Berdasarkan komunikasi AHA Centre dengan BNPB, dampak (dan penanganan) tsunami masih dalam kapasitas nasional Pemerintah Indonesia. (Sampai saat ini) belum ada usulan (dari Jakarta) untuk mengizinkan bantuan internasional masuk," kata AHA Centre pada 24 Desember 2018, dikutip dari Reliefweb International, Selasa (25/12/2018).

"Prioritas pemerintah Indonesia adalah berkoordinasi melakuakan pencarian dan penyelamatan korban, pemberian layanan kesehatan, penanganan pengungsi dan restorasi fasilitas krusial yang terdampak," tambah AHA Centre dalam laporan tinjauan atas bencana tsunami Selat Sunda.

"(Untuk itu) Pemerintah lokal telah memimpin respons tanggap bencana pada area terdampak. Puluhan ribu personel telah dikerahkan dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, BASARNAS, Kemensos, Kemen-PU, Kemenkes, Kemen-ESDM, LSM, dan relawan. Alat dan mesin berat juga telah dimobilisasi," AHA Centre mencatat.