Bisnis.com, JAKARTA - Asia Tenggara atau Asean makin menggoda buat investor global yang bermain di ranah private equity and venture capital (PEVC), seiring mulai matangnya iklim pengembangan perusahaan rintisan (startup) dan penetrasi teknologi.

Hal ini terungkap dalam laporan Preqin, platform alternatif data aset, tools and insights, berkaitan transaksi PEVC bertajuk 'Alternative Assets in Asia-Pacific- Southeast Asia', yang dikutip Bisnis, Rabu (18/8/2021).

Preqin menilai periode pandemi tak menghentikan wilayah Asean mencatatkan beberapa rekor baru pada 2021. Aset dalam portofolio (AUM) industri PEVC yang memfokuskan transaksinya ke Asean mencapai US$37 miliar pada December 2020, melesat jauh dari lima tahun lalu di US$17 miliar.