Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Asia Tenggara (Asean) dan negara Barat mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dari kekerasan dan mengizinkan bantuan kemanusiaan setelah pemerintah bayangan penentang kekuasaan militer mendeklarasikan pemberontakan nasional.

Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) sebelumnya mengumumkan "perang membela rakyat" dalam upaya untuk mengoordinasikan kelompok-kelompok yang memerangi militer. Mereka meyakinkan tentara nasional dan pejabat pemerintah untuk membelot ke pihak mereka. Sementara itu, seorang juru bicara militer mengatakan perlawanan itu sebagai upaya sia-sia untuk mendapatkan perhatian dunia.

Pasukan keamanan dikerahkan ke kota terbesar Myanmar, Yangon, pada Rabu (8/9), sehari setelah protes dan bentrokan antara tentara dan pemberontak etnis minoritas.