Kuala Lumpur: Amerika Serikat (AS) dan Malaysia berencana menandatangani perjanjian kerja sama pada awal tahun depan untuk meningkatkan transparansi, ketahanan, dan keamanan dalam rantai pasokan sektor semikonduktor dan manufaktur. Harapannya berdampak positif bagi kedua belah pihak.
 
Mengutip The Business Times, Jumat, 19 November 2021, hal itu terjadi ketika Malaysia berupaya mengatasi kekurangan cip semikonduktor setelah pasokan terganggu karena pembatasan yang diberlakukan untuk membendung lonjakan kasus covid-19 di tahun ini.
 
Industri perakitan cip Malaysia, yang menyumbang lebih dari sepersepuluh dari perdagangan global senilai lebih dari USD20 miliar, telah memperingatkan bahwa kekurangan akan berlangsung setidaknya dua tahun, bahkan ketika beberapa pelonggaran diperkirakan menjelang akhir tahun ini.