TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan Lembaga Pengelola Investasi yang dibentuk pemerintah bisa menjadi salah satu Sovereign Wealth Fund atau SWF besar di ASEAN.

"Dari beberapa SWF kita berharap menjadi salah satu yang besar di level Asean. Pak Presiden menargetkan untuk fundnya itu sebesar US$ 20 miliar sebagai tahap awalnya," ujar Airlangga dalam konferensi video, Rabu, 27 Januari 2021.

Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, tiga SWF teratas di Asia Tenggara antara lain GIC Private Limited dengan total aset US$ 452 miliar, Temasek Holding dengan aset US$ 417 miliar, dan Khazanah Nasional Berhad dengan aset US$ 20 miliar.

Untuk permodalan, LPI direncanakan mengantongi Rp 75 triliun sebagai modal awal. Pada tahap awal, pemerintah telah mengalokasikan Rp 15 triliun untuk disetorkan ke LPI. Adapun sisanya bisa dipenuhi, salah satunya melalui inbreng atau penyertaan saham BUMN.