KBRN, Palu : Pemerintah Kota Palu kembali mendapat bantuan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk masyarakat terdampak bencana 28 September lalu, kali ini bantuan Huntap tersebut berasal dari negara anggota ASEAN melalui The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management - AHA Centre (Pusat Koordinasi dan Informasi Penanganan Bencana di Kawasan ASEAN atau AHA Center). Untuk tahap pertama AHA Center akan membangun 75 unit Huntap berlokasi di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu Sulawesi Tengah diberi nama Kampung ASEAN.

Wali Kota Palu Drs. Hidayat, M.Si pada peletakan batu pertama pembangunan Huntap AHA Center Selasa (6/7/2019) menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan negara anggota ASEAN, yang telah berkenan membantu untuk menyediakan Huntap bagi masyarakat terdampak bencana di Kota Palu terealisasinya pembangunan Huntap 75 unit untuk tahap pertama dari AHA Center merupakan hasil kerja keras dan doa dari masyarakat Kota Palu.

“Saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarkaat Kota Palu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan seluruh staf dari AHA Center dan sampaikan salam hormat kami kepada seluruh masyarakat ASEAN,” kata Wali Kota Palu

Wali Kota Palu juga berharap kepada AHA Center dapat menambah jumlah unit pembangunan Huntap. Selain bantuan Huntap dari AHA Center, Pemerintah Kota Palu sebelumnya juga telah menerima sejumlah bantuan dari beberapa NGO seperti dari Yayasan Buda Tzu Chi akan membanun 2.000 unit rumah dan daat ini masih dalam tahapan pembangunan, selain itu juga ada dari Wali Kota Surabaya sebanyak 11 unit Huntap dari Asosiasi Pemerintah Kota se Indonesia - APEKSI.

“Dan Insya Allah 75 unti rumah dan kita berdoa untuk masyarakat Kota Palu yang terdampak bencana dari AHA Center, kalau saya melihat dari posisi sya melihat bukan cuman 100 nanti ini mungkin sampai 200,” harapnya

Direktur Eksekutif AHA Center Adelina Kamal mengatakan, pembangunan Hunian Tetap 75 Unit dari AHA Centermerupakan bantuan dari pemerintah Filipina dan masyarakat Brunai Darussalam (from the people Brunai to the people of Palu) sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam menyiapkan Huntap bagi masyarakat terdampak bencana di Kota Palu.

"Ini untuk membantu mewujudkan program pemerintah dalam penyediaan Huntap bagi korban yang terdampak bencana alam gempa bumi tsunami dan likuifaksi dan daerah sekitarnya pada tanggal 28 September 2018," kata Adelina.

Adelina menjelaskan selama 52 tahun ASEAN berdiri, ini baru pertama kali, dimana dalam solidaritas ASEAN membangun Kampung ASEAN dalam konteks pemulihan bencana alam. Kedepan menurutnya akan terus berupaya melakukan hal seperti ini guna membantu pemerintah dalam melakukan pemulihan pasca bencana.

“Kerja sama ini jelas menunjukan bahwa masyarakat dan pemerintah negara-negara ASEAN juga turut merasakan kesedihan dan kehilangan yang dialami serta sebagai wujud solidaritas ASEAN dalam membantu meringankan beban yang dirasakan oleh para korban bencana yang terjadi hampir satu tahun yang lalu,” imbuhnya.