JAKARTA, investor.id – Aktivitas penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara pada kuartal I-2020. Selama periode tersebut, sebanyak 18 perusahaan telah melangsungkan IPO.

Jumlah tersebut meningkat 157% dibandingkan kuartal I-2019. Berdasarkan riset terbaru Ernst & Young (EY) bertajuk Global IPO Trends: Q1 2020, aktivitas IPO di Asia Tenggara mengalami kenaikan secara jumlah sebesar 63% dibandingkan kuartal I-2019.

Sedangkan secara nilai, aktivitas IPO naik signifikan hingga 885%. Hal ini lantaran adanya IPO bernilai jumbo oleh Central Retail Corp di Thailand. Hingga akhir kuartal I-2020, Indonesia memimpin aktivitas IPO secara jumlah dengan 18 perusahaan.

Posisi berikutnya adalah Malaysia dengan enam perusahaan, Singapura lima perusahaan, dan Thailand dua perusahaan. Namun, Thailand menjadi jawara dari pencapaian nilai IPO yakni US$ 2,3 miliar, setelah itu Singapura US$ 0,5 miliar, dan Indonesia US$ 0,2 miliar.

Sementara itu, tidak ada aktivitas IPO di Myanmar, Filipina, Sri Langka, Maladewa, Kamboja, dan Vietnam pada kuartal I-2020. Pada semester II-2020, tim riset EY memprediksi akan muncul satu atau dua IPO dengan nilai besar di Asia Tenggara.

Adapun aksi Central Retail Corp yang menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Thailand bisa menjadi contoh yang bagus. Di Singapura, upaya SGX untuk mempromosikan pasar mereka juga dinilai membuahkan hasil pada kuartal I-2020 dan akan berlanjut di sisa tahun 2020 EY Asia-Pacific IPO Leader Ringo Choi mengatakan, pandemi virus Korona (Covid-19) akan memiliki dampak jangka pendek terhadap aktivitas IPO.

“Tapi, dengan kebijakan pemerintah dan stimulus ekonomi di berbagai negara, maka aktivitas IPO harusnya bisa mengalami peningkatan pada kuartal mendatang,” kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip Investor Daily, Kamis (2/4).

Sebagai informasi, kawasan Asia Pasifik mencatatkan 160 IPO dengan nilai emisi US$ 16,8 miliar pada kuartal I-2020. Realisasi ini mencerminkan kenaikan 28% secara volume dan 110% secara nilai dibandingkan dengan kuartal I-2019.