Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (21/10/2018), tarian tradisional khas Indonesia membuka ajang ASEAN Autism Games 2018. Ratusan anak penyandang autis ikut serta dalam dua nomor yang diperlombakan, yaitu lari dan renang. Meski bertajuk pertandingan persahabatan, para peserta juga memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu, layaknya sebuah pesta olahraga.  

Di cabang lari, para peserta bisa didampingi orangtua atau pelatih. Namun bukan untuk membantu melainkan hanya mengarahkan. Di cabang renang, anak-anak usia 11 hingga 15 tahun dan 16 tahun ke atas saling berlomba untuk menjadi yang tercepat di nomor 50 meter dan 100 meter.

Meski ada pemenangnya, ASEAN Autisme Games sebenarnya bukan untuk berkompetisi. Melainkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri bagi penyandang autis, terutama dalam bidang olahraga. (Karlina Sintia Dewi)