KOMPAS.com - Pertemuan Menteri Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-21 yang diselenggarakan di Tarakan, Kalimantan Utara, sepakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan. Visi ini diwujudkan dalam sejumlah inisiatif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, BIMP-EAGA melibatkan beberapa provinsi di empat negara ASEAN tersebut.

Di Indonesia, 15 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) disertakan, seperti di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Adapun provinsi di Malaysia antara lain Sabah dan Sarawakan, sementara Filipina adalah provinsi Palawan dan Mindanao.

"Kami melihat kinerja ekonomi BIMP-EAGA yang berkelanjutan, meskipun ada kondisi global dan regional yang menantang," kata Darmin pada pertemuan yang dihelat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara, Minggu (3/12/2017).

Produk domestik bruto (PDB) gabungan BIMP-EAGA tercatat tumbuh sebesar 6,3 persen pada tahun 2016. Adapun purchasing power parity (PPP) pada periode yang sama tercatat sebesar 805 miliar dollar AS.

Sementara itu, selama periode 2010 hingga 2016, kedatangan wisatawan di kawasan BIMP-EAGA tumbuh 6,9 persen menjadi 83 juta orang pada tahun 2016. Ini termasuk 4,5 juta orang wisatawan asin