Bisnis.com, JAKARTA – Epidemi infeksi virus Corona atau Covid-19 berdampak cukup besar bagi industri pariwisata global, terutama di kawasan Asia.

Setidaknya, gangguan ekonomi terhadap perjalan wisata akibat wabah corona virus memiliki efek jangka panjang hingga 2021.

Hampir 75 persen pelancong telah membatalkan keberangkatan mereka ke negara-negara di Asia Tenggara. Mereka membatalkan rencana perjalanan untuk bulan Februari dan Maret.

Berdasarkan data dari World Travel and Tourism Council, industri pariwisata untuk liburan dan perjalanan bisnis di seluruh benua Asia menyumbang hingga US$884 miliar terhadap PDB pada 2017, dengan proyeksi US$1 triliun di 2018.

Jack Ezon, Pendiri dan Managing Partner Embark Beyond mengatakan wabah Covid-19 menyebabkan banyaknya wisatawan yang membatalkan perjalanan, tidak hanya ke China tetapi ke seluruh benua Asia, dan jumlahnya terus bertambah setiap hari.

“Banyak di antara wisatawan yang menunda perjalanannya mengatakan bahwa mereka belum tahu akan pergi ke mana saat ini, bahkan di dalam banyak kasus mereka menuturkan baru akan memulai perjalanan kembali pada tahun depan,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg.com, Sabtu (15/2/2020).

Selengkapnya Bisnis.com