Generasi muda adalah agen perubahan yang identik dengan kreativitas, inovasi, dan ide-ide problem-solving di masa depan. Karena itulah pengusaha pemuda menjadi aset penting dalam menghadapi disrupsi teknologi dan situasi pandemi yang menjadi tantangan besar ekonomi global saat ini. Demikian diungkapkan Konsul Jenderal RI Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan saat membuka Webinar Building Resilience and Adapting to New Normal: From the Perspective of Young Entrepreneurs, Selasa (21/12/2021) yang diselenggarakan oleh KJRI Ho Chi Minh City dan HCMC Union of Friendship Organizations (HUFO).

​Sementara itu, Chairman of Ho Chi Minh City Friendship Union Organization (HUFO), Mr. Do Viet Ha menyampaikan  bahwa Indonesia dan Vietnam sama-sama sedang dalam masa pemulihan pasca gelombang Covid-19. Sangat penting bagi kedua negara untuk terus bekerja sama dalam pemulihan ekonomi. Perdagangan bilateral sempat turun sedikit pada tahun 2020, namun tahun ini terdapat perkembangan yang baik dalam perdagangan bilateral RI-Vietnam. Forum seperti ini juga perlu dikembangkan agar kedua negara dapat saling bertukar pengalaman dan best practises antar pengusaha muda di kedua negara dalam mengembangkan bisnis di masa pandemi.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bagas Adhadirga menyampaikan bahwa Vietnam dan Indonesia harus mengoptimalkan bonus demografi yang diperkirakan akan sama-sama dinikmati kedua negara di tahun 2030. Bonus demografi atau lonjakan usia produktif di Indonesia diperkirakan mencapai 60% dari total penduduk. Bagas mengingatkan bahwa selain disrupsi akibat pandemi, saat ini kita juga menghadapi disrupsi teknologi dan disrupsi milenial. Karena itu kedua negara harus sama-sama mempersiapkan lebih banyak lahirnya pemimpin dan pengusaha muda.  

Selengkapnya Kementerian Luar Negeri RI