Yogyakarta, 25 Oktober 2018. Pembentukan MEA memungkinkan negara-negara ASEAN dapat menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. “Kompetisi akan semakin ketat. Indonesia dituntut menghadapi persaingan pasar barang, jasa, dan tenaga kerja yang lebih global,” ujar Deputi Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mego Pinandito.
 
Menurut Mego, muncul beberapa tantangan yang harus di hadapi bangsa Indonesia dalam ke ikut sertaan dalam MEA. “Selain laju peningkatan ekspor dan impor, tantangan yang dihadapi Indonesia bukan hanya persaingan dengan negara sesama ASEAN tapi juga negara lain diluar ASEAN seperti Tiongkok dan India,” ungkapnya. Dirinya menambahkan, MEA yang mulai diterapkan awal 2016 perlu dikawal oleh pemerintah untuk memastikan bahwa MEA dapat mendukung pembangunan ekonomi nasional di Indonesia.
 
Sebagai otoritas nasional bidang pengukuran dan kalibrasi, Pusat Penelitian Metrologi LIPI menjadi rujukan kalibrasi untuk laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi yang ada di Indonesia. Pusat Penelitian Metrologi LIPI menyediakan pelayanan jasa kalibrasi kepada masyarakat khususnya untuk alat-alat ukur kelas industri dengan lingkup kalibrasi mekanik dan thermo elektrik, seperti dimensi, kelistrikan, massa, akustik dan getaran, waktu, suhu, tekanan, hingga kelembapan.
 
Pusat Penelitian Metrologi LIPI juga melakukan uji banding antar laboratorium untuk mengevaluasi kinerja laboratorium pengujian dan kalibrasi terhadap kriteria yang telah ditetapkan sesuai kompetensinya. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan uji pengukuran dan kalibrasi saat ini dilimpahkan ke pemerintah kabupaten dan kota sebagai upaya peningkatan potensi daerah.
 
Kegiatan yang akan dihadiri oleh 150 peserta berlatar belakang industri, laboratorium kalibrasi, laboratorium pengujian, dan pemerintah daerah ini akan menghadirkan Liew Yun Fook Thimas selaku Chairman of ASEAN Expert Group on Metrology (EGM), Direktur Metrologi Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI, Rusmin Amin, serta Harsoyo Sabarman dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. “Para pembicara memaparkan sejauh mana kesiapan infrastruktur metrologi yang ada di Indonesia dan ASEAN untuk berperan dalam daya saing perekonomian,” jelasnya.
 

Selengkapnya: LIPI