Prestasi berhasil ditorehkan oleh wakil Indonesia di The 5th ASEAN Student Science Project Competition (ASPC) yang diselenggarakan di National Science Museum, Pathum Thani, Thailand, pada Minggu-Sabtu (21-27/7). Yumna Shafa Nuha Afifah dan Ayu Alfianita Rahmah dari SMA Progresif Bumi Shalawat, Jawa Timur meraih juara pertama  kategori Physical Science untuk proyek riset “Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang (Musa acuminate x balbisiana) sebagai Substrat untuk Pembangkit Tenaga Listrik Alternatif Microbial Fuel Cell(MFC)” yang diumumkan pada Jumat (26/7) siang waktu setempat. Keduanya adalah pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-50 Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).  

 
 Pathum Thani, 26 Juli 2019. Penghargaan juga diraih oleh Gabriela Fernanda Mandagi dan Elena Soegiharto, pelajar SMA Santa Laurensia, Banten. Keduanya mendapat Consolation Prize bidang Applied Science untuk proyek riset “Strip Biodetektor Pencemaran Ion Logam Berat”.
 
ASPC merupakan kompetisi sains untuk siswa tingkat menengah Asia Tenggara  adalah hasil kolaborasi antara Ministry of Higher Education, Science, Research and Innovation dan The Science Society of Thailand. Dalam kegiatan tersebut, para peserta berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pikiran kritisnya dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ada.
 
Terdapat tiga kategori lomba yaitu Applied Science, Physical Science, dan Biological Science. Indonesia juga diwakili oleh Javan Hammurabi Rumi dari SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah dengan penelitian “Pemanfaatan Lendir Bekicot Taman (Achatina fulica) sebagai Pengurai Kantung Belanja Plastik Bekas” di kategori Biological Science.
 
Selama persiapan keberangkatan juga saat berkompetisi, mereka mendapatkan bimbingan intensif dari peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Haznan Abimanyu. “Secara keseluruhan proyek penelitian pelajar Indonesia dapat bersaing di tingkat regional Asia Tenggara. Terbukti dengan diperolehnya penghargaan yang membanggakan ini,” ujar Haznan.
 
Menurut Haznan, Yumna dan Ayu memanfaatkan limbah yang mudah didapat untuk dijadikan listrik dengan cara sederhana. “Sedangkan Gabriela dan Elena sudah sangat baik menampilkan posternya. Proyek penelitian yang diangkatnya juga punya manfaat tinggi untuk memudahkan mengetahui air tercemar logam berat hanya lewat kertas lakmus,” terang Haznan.

Selengkapnya: LIPI

Sumber foto: Ousa Chea dari: Unsplash