Filipina – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Selasa (24/10) memberikan pandangannya dalam pembukaan Sidang ke-4 ADMM PLUS yang merupakan rangkaian kegiatan Sidang ke 11 ADMM di Clark, Pampanga, Filipina. Dalam sambutan tersebut dikatakan bahwa stabilitas Kawasan negara-negara ASEAN harus terus dijaga agar dapat dijadikan contoh bagi negara-negara di seluruh dunia bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan dialog dan komunikasi persahabatan.

Sentralitas ASEAN sangat penting sebagai modal utama dalam bekerja sama antar negara-negara ASEAN. Perkuatan sentralitas ASEAN juga menjadi modalitas kita dalam melaksanakan kerjasama pertahanan guna membangun arsitektur keamanan dalam rangka menjaga stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan.

Menhan juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjaga komitmennya untuk selalu terlibat aktif dan bekerja sama didalam penguatan Pilar Politik Keamanan, bersinergi dengan Pilar Sosial Budaya dan Ekonomi demi pencapaian kemajuan Masyarakat ASEAN yang stabil, dinamis dan makmur, yang berorientasi dan berpusat pada interaksi masyarakat ASEAN itu sendiri.

Menhan Ryamizard Ryacudu kembali menekankan mengenai beberapa isu faktual yang merupakan ancaman nyata non tradisional seperti terorisme dan radikalisme, bencana alam, kejahatan maritim seperti perompakan dan pembajakan, pelanggaran wilayah dan pencurian sumber daya alam dan mineral, pemberontakan dan separatisme, peperangan siber dan informasi.

Menurut Menhan RI, salah satu wujud ancaman nyata non tradisional terhadap keamanan di banyak negara adalah terorisme yang telah menjadi isu regional dan global.Yang menjadi kekhawatiran besar saat ini adalah bahwa jaringan ISIS telah memasuki kawasan Asia Tenggara dan aksi di Marawi City Filipina Selatan, telah menjadi kekhawatiran bersama karena telah menimbulkan bencana sosial dan kemanusiaan.

Indonesia secara tegas menolak keberadaan ISIS dan tidak akan memberikan tempat kelompok ini di wilayah Indoensia. Dan dalam mengatasi permasalahan tersebut Indonesia siap mendukung kerjasama intelijen maupun pertukaran informasi dalam mengatasi terorisme dan radikalisme. Untuk mendukung hal itulah Indonesia bersama Malaysia dan Filipina melakukan inisiatif Trilateral Maritime Patrol sebagai upaya bersama untuk mencegah dan memerangi terorisme sejak tahun 2016. Peresmian Command Center ketiga negara di Tarakan pada Juni 2017 serta peluncuran Patroli Udara pada 12 Oktober 2017 adalah kelanjutan dari kerjasama Trilateral ini. (JLY/DAS)

Selengkapnya Kementerian Pertahanan RI