Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah East Asia Summit (EAS) Conference on Marine Plastic Debris di Bali pada bulan September tahun 2017. Marine Plastic Debris (sampah plastik laut) telah menjadi ancaman serius di kawasan Asia Timur dan harus menjadi perhatian dari negara peserta EAS. Indonesia memandang pentingnya kerja sama di bidang maritim terutama dalam mengatasi sampah plastik laut.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Jose Tavares, selaku Ketua SOM EAS/Ketua Delegasi RI pada Pertemuan East Asia Summit (EAS) Senior Officials' Meeting (SOM) di Pasay City, Filipina (23/5).

Tahun 2015, para Kepala Negara anggota EAS dalam pernyataannya Enhancing Regional Maritime Cooperation di Kuala Lumpur, menyatakan bahwa "polusi laut telah menjadi salah salah satu permasalahan lintas batas, oleh karenanya, masalah tersebut harus ditangani secara efektif demi mencapai pembangunan laut dan perairan yang berkelanjutan".

Pertemuan EAS SOM tahun ini membahas berbagai agenda strategis termasuk penguatan mekanisme EAS, isu Laut China Selatan, Semenanjung Korea, Terorisme serta Integrasi Ekonomi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan serta stabilitas, keamanan dan kesejahteraan di kawasan Asia Timur. Pada kesempatan penting tersebut, Indonesia menyampaikan perkembangan positif terkait Laut China Selatan dimana saat ini merupakan momentum yang baik untuk ASEAN dan RRT mengembangkan kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Terkait isu Semenanjung Korea, Indonesia mendorong agar semua pihak melakukan upaya maksimal untuk menahan diri dan menghindari terjadinya peningkatan ketegangan guna menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Di samping itu, dalam Pertemuan para Ketua SOM EAS kali ini juga dicapai pemahaman bersama mengenai perlunya negara-negara anggota EAS melihat sejauh mana arahan-arahan dari Kepala Negara EAS telah diimplementasikan. Selanjutnya, diharapkan pula agar forum Pertemuan para Duta Besar EAS di Jakarta dapat lebih dimaksimalkan dalam menjalankan serta mengkaji ulang berbagai program kerja sama dalam mekanisme EAS. Hal ini diharapkan dapat memacu peningkatan manfaat dari kerja sama EAS di kawasan.

Dalam Pertemuan tersebut juga dibicarakan berbagai inisiatif dari negara-negara anggota EAS yang diharapkan dapat diajukan dan didukung oleh para Kepala Negara EAS dalam KTT EAS mendatang di Manila, pada bulan November 2017.

Pertemuan SOM EAS telah diselenggarakan secara berturutan (back to back) dengan SOM APT di Pasay City, Filipina, pada tanggal 23 Mei 2017 menjelang Rangkaian Pertemuan 50th ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Conference (PMC)/18thASEAN Plus Three (APT)/7th East Asia Summit Foreign Ministers' Meeting (EAS FMM) dan 24th ASEAN Regional Forum (ARF) pada bulan Agustus 2017. 
(Dit. KS Eksternal ASEAN)