Sepuluh diplomat muda Indonesia mengunjungi Tokyo dan Prefektur Wakayama, Jepang, pada tanggal 20-27 Februari 2018 untuk berpartisipasi pada kegiatan Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS 2017): Indonesia 8th Batch (Politics): Exchange of Young Diplomats. Di dalam program ini, Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Center (JICE) mengundang para diplomat muda Indonesia untuk melakukan audiensi dan pembelajaran ke instansi pemerintah Jepang, baik pada level pusat maupun daerah, serta sektor swasta di Prefektur Tokyo dan Wakayama.

Selama seminggu mengikuti program JENESYS 2017, para peserta diberi kesempatan untuk berkunjung ke Gedung Parlemen Jepang (The National Diet of Japan), Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo, Kantor Kementerian Luar Negeri Jepang, Kantor Pemerintah Prefektur Wakayama, Wakayama-jyo Castle, Industrial Technology Center of Wakayama Prefecture (WINTEC), Wakayama College of Foreign Studies, industri pertanian selada air NK Agri, Pusat Edukasi Tsunami & Inamura-no-Hi no Yakata, area konservasi bangunan tradisional di kota Yuasa, Wakayama World Heritage Center, Kuil Kumano Hongu Taisya dan Asakusa.

Dalam serangkaian kunjungan tersebut, salah satu hal yang dapat dipetik adalah dukungan Pemerintah Jepang (baik Pusat maupun daerah) yang sangat besar untuk memajukan UMKM dengan menyediakan fasilitas pengembangan inovasi dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Fasilitas ini terdapat di setiap daerah di Jepang secara merata, yang disesuaikan dengan karakteristik dan keunikan masing-masing daerah, seperti produk pertanian, industri, peternakan, dll.

Sebagai contoh, WINTEC merupakan pengejahwantahan dukungan pemerintah terhadap pemajuan UMKM daerah melalui penggunaan teknologi di Prefektur Wakayama. Kerja sama antara Indonesia dan Prefektur Wakayama meskipun baru menginjak 2,5 tahun, namun memiliki tren peningkatan, khususnya dalam area kerja sama industri dan bisnis, serta kerja sama antara Pusat Edukasi Tsunami Wakayama dengan Museum Tsunami Aceh.

Program JENESYS merupakan salah satu bentuk diplomasi publik Pemerintah Jepang untuk meningkatkan pemahaman  dan people-to-people contacts antara Jepang dan negara-negara Asia Pasifik, termasuk ASEAN, di bawah kerangka ASEAN Senior Officials Meeting on Youth (SOMY). Program JENESYS dengan berbagai tema telah diselenggarakan sejak tahun 2007, dengan total 9.537 peserta ASEAN dari beragam latar belakang telah dikirimkan ke Jepang; serta 506 peserta dari Jepang yang telah mengikuti kegiatan ini di ASEAN. Adapun dari Indonesia, tercatat 1.519 peserta telah mengikuti JENESYS. 

Program JENESYS tahun ini dirasa sangat spesial karena bertepatan dengan perayaan 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang. Pada program JENESYS 2017 selain diikuti para diplomat muda Indonesia, terdapat pula 14 perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai instansi di seluruh penjuru Indonesia yang turut berpartisipasi. [Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kemlu]. ***