REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah menyebut kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara ASEAN dan G20 lainnya. Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2,1 persen pada tahun lalu, pertama kali sejak krisis 1998.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi relatif lebih rendah dibanding kondisi ekonomi di negara-negara lain, contohnya seperti negara anggota G20.

“Pandemi Covid-19 memberikan tekanan ekonomi yang luar biasa di seluruh dunia. Indonesia menempatkan dirinya di negara ASEAN karena kita berada di Asia Tenggara terutama ASEAN 6 dan dengan negara G20," ujarnya saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (23/2).

Sri Mulyani membandingkan beberapa negara maju dan ASEAN dalam melakukan countercyclical yang berdampak pada besarnya kenaikan utang publiknya. Tercatat ekonomi Vietnam tumbuh 2,9 persen dan defisit APBN empat persen, public debt naik 3,3 persen (rasio utang 2020 dari 43,4 persen ke 46,6 persen). 

Selengkapnya Republika