TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menyampaikan bahwa ASEAN akan berupaya mempercepat penyelesaian krisis di Myanmar. Hal itu melihat masih belum adanya komitmen dari Pemerintah Myanmar untuk mengikuti lima poin konsensus yang ditetapkan di ASEAN Leaders Meeting.

"Kami mengakui bahwa implementasi lima poin konsensus ASEAN berjalan lamban dan sedikit mengecewakan," ujar Vivian Balakrishnan pada Selasa kemarin, dikutip dari kantor berita Reuters.

Balakrishnan berkata, langkah cepat perlu diambil untuk mempermudah bantuan kemanusiaan ke Myanmar sekaligus mengakhiri kekerasan di sana. Di sisi lain, kata ia, juga untuk membangun negosiasi di antara segala pihak yang terlibat di dalam krisis Myanmar.